Tauhid (QS. Ali Imran: 3)

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

Iman (HR. Ibnu Hibban)

Iman adalah dikenali oleh hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan rukun-rukunnya

Nasehat Luqman (QS. Luqman: 17)

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

Rasulullah Teladan kita (QS. Al-Ahzab: 21)

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Sunnah Rasul (HR. Muslim)

Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang tidak suka (membenci) terhadap Sunnahku, maka dia bukanlah dari golonganku"

75 ILMUWAN ISLAM DI DUNIA 800-1400 MASESHI


Dengan menukir ke masa keemasan islam pada masa yang silam, sejenak tentu kita bangga mengetahui bahwa segala macam ilmu yang ada pada kita saat sekarang ini adalah berkat jasa-jasa Ilmuwan Muslim Dunia yang sudah hampir seribu tahun yang lalu, ketika umat muslim adalah pembawa obor pengetahuan pada zaman kegelapan. Mereka menciptakan peradaban Islam, didorong oleh penelitian dan penemuan ilmiah, yang membuat bagian dunia lainnya iri selama berabad-abad.

Dalam kata-kata Carli Fiorina, seorang CEO Hewlett Packard yang visioner dan berbakat tinggi, “Adalah para arsitek yang mendesign bangunan-bangunan yang mampu melawan gravitasi. Adalah para matematikawan yang menciptakan Aljabar dan Algoritma yang dengannya komputer dan enkripsi data dapat tercipta. Adalah para dokter yang memeriksa tubuh manusia, dan menemukan obat baru untuk penyakit. Adalah para astronom yang melihat ke langit, memberi nama bintang-bintang, dan membuka jalan bagi perjalanan dan eksplorasi antariksa. Adalah para sastrawan yang menciptakan ribuan kisah; kisah-kisah perjuangan, percintaan dan keajaiban. Ketika negeri lain takut akan gagasan-gagasan, peradaban ini berkembang pesat dengannya dan membuat mereka penuh energi. Ketika ilmu pengetahuan terancam dihapus akibat penyensoran oleh peradaban sebelumnya, peradaban ini menjaga ilmu pengetahuan tetap hidup, dan menyebarkannya kepada peradaban lain. Tatkala peradaban barat modern sedang berbagi pengetahuan ini, peradaban yang sedang saya bicarakan ini adalah dunia Islam bermula pada tahun 800 hingga 1600, yang termasuk di dalamnya Dinasti Ottoman dan kota Baghdad, Damaskus dan Kairo, dan penguasa agung seperti Sulaiman yang Bijak. Walaupun kita sering kali tidak menyadari hutang budi kita kepada peradaban ini, sumbangsihnya merupakan bagian dasar dari kebudayaan kita. Teknologi industri tidak akan pernah hadir tanpa kontribusi para matematikawan Arab.”

Sebenarnya, sangatlah sulit untuk mencari bidang ilmu pengetahuan yang tidak berhutang budi kepada para pionir ini. Di bawah ini adalah daftar singkat, tanpa bermaksud menyatakannya sebagai yang terlengkap, para ilmuwan muslim dari abad 8 hingga abad 14.

701 * Khalid Ibn Yazeed * Ilmuwan kimia
721-803 * Jabir Ibn Haiyan * Ilmuwan kimia (Seorang ilmuwan kimia muslim populer)
740 * Al-Asma’i * Ahli ilmu hewan, Ahli Tumbuh-tumbuhan, ahli pertanian
780 * Al-Khwarizmi (Algorizm) * Matematika (Aljabar, Kalkulus), Astronomi


Kitab al-Hayawan. Sebuah kitab berisi ensklopedia berbagai jenis binatang karya ahli ilmu hewan muslim al-Jahiz. Pada kitab ini al-Jahiz memaparkan berbagai macam teori, salah satunya mengenai interaksi antara hewan dengan lingkungannya.

776-868 * Amr Ibn Bahr al-Jahiz * Ahli ilmu hewan
787 * Al Balkhi, Ja’far Ibn Muhammad (Albumasar) * Astronomi
796 * Al-Fazari, Ibrahim Ibn Habib * Astronomi

800 * Ibn Ishaq Al-Kindi (Alkindus) * Kedokteran, Filsafat, Fisika, Optik
815 * Al-Dinawari, Abu Hanifa Ahmed Ibn Dawud * Matematika, Sastra
816 * Al Balkhi *Ilmu Bumi (Geography)
836 * Thabit Ibn Qurrah (Thebit) * Astronomi, Mekanik, Geometri, Anatomi
838-870 * Ali Ibn Rabban Al-Tabari * Kedokteran, Matematika
852 * Al Battani Abu Abdillah * Matematika, Astronomi, Insinyur
857 * Ibn Masawaih You’hanna * Kedokteran
858-929 * Abu Abdullah Al Battani (Albategnius) * Astronomi, Matematika
860 * Al-Farghani, Abu al-Abbas (Al-Fraganus) * Astronomy, Tehnik Sipil
864-930 * Al-Razi (Rhazes) * Kedokteran, Ilmu Kedokteran Mata, Ilmu Kimia
888 * Abbas Ibn Firnas * Mekanika, Ilmu Planet, Kristal Semu

900 * Abu Hamed Al-Ustrulabi * Astronomi
903-986 * Al-Sufi (Azophi) * Astronomi
908 * Thabit Ibn Qurrah * Kedokteran , Insinyur
912 * Al-Tamimi Muhammad Ibn Amyal (Attmimi) * Ilmu Kimia
923 * Al-Nirizi, AlFadl Ibn Ahmed (Altibrizi) * Matematika, Astronomi
930 * Ibn Miskawayh, Ahmed Abu Ali * Kedokteran, Ilmu Kimia
932 * Ahmed Al-Tabari * Kedokteran
934 * Al-Istakhr II * Ilmu Bumi (Peta Bumi)
936-1013 * Abu Al-Qosim Al-Zahravi (Albucasis) * Ilmu Bedah, Kedokteran
940-997 * Abu Wafa Muhammad Al-Buzjani * Matematika, Astronomi, Geometri
943 * Ibn Hawqal * Ilmu Bumi (Peta Dunia)
950 * Al Majrett’ti Abu al-Qosim * Astronomi, Ilmu Kimia, Matematika
958 * Abul Hasan Ali al-Mas’udi * Ilmu Bumi, Sejarah
960 * Ibn Wahshiyh, Abu Bakar * Ilmu Kimia, Ilmu Tumbuh-tumbuhan
965-1040 * Ibn Al-Haitham (Alhazen) *Fisika, Optik, Matematika
973 * Al-Kindi * Fisika, Optik, Ilmu Logam, Ilmu Kelautan, Filsafat

973-1048 * Abu Rayhan Al-Biruni * Astronomy, Matematika, Sejarah, Sastra
976 * Ibn Abil Ashath * Kedokteran
980-1037 * Ibn Sina (Avicenna) * Kedokteran, Filsafat, Matematika, Astronomi
983 * Ikhwan A-Safa (Assafa) * (Kelompok Ilmuwan Muslim)

1001 * Ibn Wardi * Ilmu Bumi (Peta Dunia)
1008 * Ibn Yunus * Astronomy, Matematika.
1019 * Al-Hasib Alkarji * Matematika
1029-1087 * Al-Zarqali (Arzachel) * Matematika, Astronomi, Syair
1044 * Omar Al-Khayyam * Matematika, Astronomi, Penyair
1060 * Ali Ibn Ridwan Abu Hassan Ali * Kedokteran
1077 * Ibn Abi Sadia Abul Qasim * Kedokteran
1090-1161 – Ibn Zuhr (Avenzoar) * Ilmu Bedah, Kedokteran
1095 – Ibn Bajah, Mohammed Ibn Yahya (Avenpace) * Astronomi, Kedokteran
1097 – Ibn Al-Baitar Diauddin (Bitar) * Ilmu Tumbuh-Tumbuhan, Ilmu Kedokteran

1099 – Al-Idrisi (Dreses) * Ilmu Bumi (Geography), Ahli Ilmu Hewan, Peta Dunia (Peta Pertama)

1110-1185 – Ibn Tufayl, Abubacer Al-Qaysi * Filosofi, Kedokteran
1120 – Al-Tuhra-ee, Al-Husain Ibn Ali *Ahli Kimia, Penyair
1128 – Ibn Rushd (Averroe’s) * Filosofi, Kedokteran, Astronomi
1135 – Ibn Maymun, Musa (Maimonides) * Kedokteran, Filosofi
1136 – 1206 – Al-Razaz Al-Jazari * Astronomi, Seni, Insinyur mekanik
1140 – Al-Badee Al-Ustralabi * Astronomi, Matematika
1155  – Abdel-al Rahman al Khazin *Astronomi
1162 – Al Baghdadi, Abdel-Lateef Muwaffaq * Kedokteran, Ahli Bumi (Geography)
1165 – Ibn A-Rumiyyah Abul’Abbas (Annabati) * Ahli Tumbuh-tumbuhan
1173 – Rasheed Al-Deen Al-Suri * Ahli Tumbuh-tumbuhan
1180 – Al-Samawal * Matematika
1184 – Al-Tifashi, Shihabud-Deen (Attifashi) *Ahli Logam, Ahli Batu-batuan

1201-1274 – Nasir Al-Din Al-Tusi * Astronomi, Non-Euclidean Geometri

1203 – Ibn Abi-Usaibi’ah, Muwaffaq Al-Din * Kedokteran
1204 – Al-Bitruji (Alpetragius) * Astronomi
1213-1288 – Ibn Al-Nafis Damishqui * Astronomi
1236 – Kutb Aldeen Al-Shirazi * Astronomi, Ilmu Bumi (Geography)
1248 * Ibn Al-Baitar * Farmasi, Ahli Tumbuh-tumbuhan (Botany)
1258 – Ibn Al-Banna (Al Murrakishi), Azdi * Kedokteran, Matematika
1262 – Abu al-Fath Abd al-Rahman al-Khazini * Fisika, Astronomi
1273-1331 – Al-Fida (Abdulfeda) * Astronomi, Ilmu Bumi (Geography)

1360 – Ibn Al-Shater Al Dimashqi * Astronomi, Matematika
1320 – Al Farisi Kamalud-deen Abul-Hassan *Astronomy, Fisika
1341 – Al Jildaki, Muhammad Ibn Aidamer * Ilmu Kimia
1351 – Ibn Al-Majdi, Abu Abbas Ibn Tanbugha * Matematika, Astronomi
1359 – Ibn Al-Magdi, Shihab Udden Ibn Tanbugha * Matematika, Astronomi



Dengan deretan sarjana muslim seperti itu, tidaklah sulit untuk menyetujui apa yang dikatakan George Sarton, ” Tugas utama kemanusian telah dicapai oleh para muslim. Filosof terbaik, Al-Farabi adalah seorang muslim. Matematikawan terbaik Abul Kamil dan Ibn Sina adalah muslim. Ahli geography (Ilmu Bumi) dan ensklopedia terbaik Al-Masudi adalah seorang muslim dan Al-Tabari ahli sejarah terbaik juga seorang muslim.

Sejarah sebelum Islam dipenuhi dengan perkiraan-perkiraan, desas-desus dan mitos-mitos. Adalah seorang ahli sejarah muslim yang pertama kali memperkenalkan metode sanad dan matan yang melacak keaslian dan keutuhan sebuah informasi langsung dari saksi mata. Menurut seorang ahli sejarah Bucla “Metode ini belumlah dipraktekkan oleh Eropa sebelum tahun 1597.” Metode lainnya: adalah penelitian sejarah bersumber dari ahli sejarah terkemuka Ibn Khaldun. Pengarang dari Kashfuz Zunun memberikan daftar 1300 buku-buku sejarah yang ditulis dalam bahasa Arab pada masa beberapa abad sejak munculnya Islam.

Hanya satu pertanyaan untuk kita saat ini.
Dimana kejayaan, kehormatan, dan kemuliaan Islam yang dahulu pernah ada?
Marilah kita bangkit kembali menegakan Islam yang seharusnya.



KHALID IBN YAZEED ILMUWAN ISLAM PENEMU BUBUK MESIU

Menguasai teknologi persenjataan merupakan salah satu faktor yang membuat Kekhalifahan Islam di masa kejayaan menjadi begitu tangguh. Selain mumpuni dalam seni pembuatan pedang, dunia Islam pun mampu menggenggam teknologi pembuatan bubuk mesiu - bahan peledak yang digunakan untuk meriam. Sesuatu yang baru diketahui peradaban Barat pada abad ke-14 M.
Meski sejumlah pakar bersepakat bahwa mesiu (gunpowder) pertama kali ditemukan peradaban Cina pada abad ke-9 M. Namun, fakta sejarah juga menyebutkan bahwa ahli kimia Muslim bernama Khalid bin Yazid (wafat tahun 709 M) sudah mengenal potassium nitrat (KNO3)  bahan utama pembuat mesiu  pada abad ke-7 M. Dua abad lebih cepat dari Cina.
''Rumus dan resepnya dapat ditemukan dalam karya-karya Jabir Ibnu Hayyan (wafat tahun 815 M), Abu Bakar Al-Razi (wafat tahun 932) dan ahli kimia Muslim lainnya," papar Prof Al-Hassan. Dari abad ke abad, istilah potasium nitrat di dunia Islam selalu tampil dengan beragam nama seperti natrun, buraq, milh al-ha'it, shabb Yamani, serta nama lainnya.
Salah satu kelebihan peradaban Islam dibandingkan Cina dalam penguasaan teknologi pembuatan mesium adalah proses pemurnian potasium nitrat. Sebelum bisa digunakan secara efektif sebagai bahan utama pembuatan mesiu, papar Al-Hassan, potasium nitrat harus dimurnikan terlebih dahulu.
Ada dua proses pemurnian potasium nitrat yang tercantum dalam naskah berbahasa Arab. Proses pemurnian yang pertama dicetuskan Ibnu Bakhtawaih pada awal abad ke-11 M. Dalam kitab yang ditulisnya berjudul Al-Muqaddimat yang disusun pada tahun 402 H/1029 M, Ibnu Bakhtawaih menjelaskan tentang pembekuan air dengan menggunakan potasium nitrat - yang disebut sebagai shabb Yamani.
Proses pemurnian potasium nitrat juga termaktub dalam buku berjudul Al-Furusiyyah wa Al-Manasib Al-Harbiyyah karya Hasan Al-Rammah - ilmuwan Muslim pada abad ke-13 M. Dalam karyanya itu, Al-Rammah menjelaskan proses pemurnian potasium nitrat secara komplet. "Prosesnya purifikasi yang disusun Al-Rammah menjadi standar baku yang dapat kita temuka dalam beragaman risalah kemiliteran," imbuh Prof Al-Hassan.
Al-Rammah menjelaskan secara rinci dan jelas tentang proses pemurnian potasium nitrat. Metode pembuatan potasium nitrat ini kerap diklaim peradaban Barat sebagai temuan Roger Bacon. Namun klaim itu dipatahkan sendiri oleh ilmuwan barat bernama Partington. "Proses pembuatan saltpetre - nama lain potasium nitrat - pertama kali diketahui dari Hasan Al-Rammah.
Prof Al-Hassan menemukan fakta bahwa potasium nitrat begitu banyak digunakan pada saat meletusnya Perang Salib. Pada tahun 1249 M, Raja Louis IX dari Prancis mengobarkan Perang Salib VII. Pasukan tentara Perang salib dari Prancis berniat menyerbu Mesir. Dalam Pertempuran Al-Mansurah yang meletus tahun 1250 M, pasukan tentara Salib dibuat kocar-kacir oleh pasukan Muslim.
Bahkan, Raja Louis IX pun takluk dan ditahan karena tak mampu menghadapi kehebatan moncong meriam dan roket. Pada saat itu, pasukan Muslim sudah menggunakan bubuk mesiu sebagai bahan peledak meriam. Jean de Joinville, salah seorang perwira tentara Perang Salib, menjelaskan dengan betapa hebatnya dampak proyektil yang ditembakkan meriam tentara Muslim terhadap pasukan tentara Prancis.
Kalangan sejarawan menafsirkan kesaksian Joinville itu. Menurut para sejarawan, proyektil yang dijelaskan Joinville itu pastilah mengandung bubuk mesiu. Kehebatannya mampu membuat kocar-kacir pasukan tentara Salib. Lembaga Ruang Angkasa Amerika Serikat (NASA) dalam publikasinya mengenai sejarah roket juga mengakui teknologi militer dunia Islam di abad ke-13 M.
"Pasukan tentara Muslim melengkapi persenjataannya dengan roket yang ditemukannya sendiri. Saat Perang Salib VII mereka menggunakannya untuk melawan pasukan Prancis yang dipimpin Raja Louis IX." Dua dasawarsa berikutnya Raja Louis mencoba kembali menyerang Tunisia.
Namun, dendamnya itu justru berakhir dengan kematian baginya. Pasukan Muslim dibawah kekuasaan Dinasti Mamluk dengan mesiu dan senjatanya kembali membuat kocar-kacir tentara Salib. Sejarawan Inggris, Steven Runciman dalam bukunya A History of the Crusades menuturkan bahwa mesiu digunakan secara besar-besaran pada 1291 M di akhir Perang Salib.
Sejak itu, persenjataan militer menggunakan mesiu secara besar-besaran Pada tahun 1453 M, Sultan Muhammad II Al-Fatih dari Turki juga mampu menaklukkan kepongahan Konstantinopel dengan mesiu dan meriam raksasa. Dalam empat risalah berbahasa Arab disebutkan pada perang Ayn Jalut di Palestina pada tahun 1260 M antara tentara Islam sudah menggunakan meriam kecil yang bisa dijinjing saat bertempur melawan Mongol.
Meriam dan mesiu digunakan dalam peperang di abad pertengahan untuk menakuti kuda-kuda dan pasukan kavaleri musuh. Selain menggunakan mesiu untuk persenjataan, pada era itu juga digunakan untuk membuat mercon. Dinasti Mamluk dalam perayaan-perayaan di abad ke-14 M, dilaporkan biasa menampilkan atraksi petasan. Istilah petasan sudah disebutkan dalam harraqat al-naft or harraqat al-barud.
Seorang penjelajah asal Prancis bernama Bertrandon de la Brocquiere terperangah melihat pertunjukan petasan ketika tiba di Beirut pada tahun 1432 M. Saat itu, penduduk Beirut tengah bersuka cita merayakan hari Idul Fitri. Brocquiere mengaku baru pertama kali melihat pertunjukan mercon. Pada era itu bangsa Prancis belum mengenal dan melihat mercon.
Pada waktu itula, Brocquiere kemudian mencoba mempelajari rumus dan resep rahasia pembuatan mercon. Ia lalu membawa rumus-rumus yang diperolehnya ke Prancis. Sementara itu, untuk pertama kalinya mercon dikenal di Inggris pada tahun 1486 M ketika Henry VII menikah. Sejak era kekuasaan Ratu Elizabeth I, mercon dan kembang api mulai populer.
Sejak abad ke-13 M, peradaban Islam sudah mampu menyusun rumus dan komposisi mesiu serta bahan lainnya yang digunakan untuk membuat berbagai jenis bahan peledak. Peradaban Barat lalu meniru dan menggunakan teknologi yang dimiliki dan dikuasai umat Islam di era keemasan itu.
Meski berutang kepada peradaban Islam, pencapain sangat tinggi yang diraih umat Islam dalam teknologi pembuatan mesiu dan meriam kerap kali dihilangkan para sejarawan Barat. Sejarah Barat selalu menyebutkan sejarah mesiu dari Cina langsung ke Barat, tanpa menyebut pencapaian di dunia Islam.

Oleh sebab itu, Marilah umat Islam, Marilah kita bangkit kembali menegakan Islam.

ABDUL MALIK bin QURAIB , AL ASMA'I (ILMUWAN ISLAM)






Nama lengkap
Abdul Malik bin Quraib Al Asma'i dilahirkan pada tahun 739 M di Basrah, IRAK. Beliau merupakan sarjana muslim pertama yang mengkaji ilmu alam dan zoologi (ilmu tentang binatang) dan penyusun kumpulan sajak, salah satu dari tiga anggota terkemuka dari Basra sekolah filologi Arab.

Seorang mahasiswa berbakat Abū ʿ Amr ibn al-ʿ ala ʾ, pendiri sekolah Basra, al-Asmaʿi bergabung dengan istana khalifah Abbasiyah ʿ Harun al-Rasyid di Baghdad. Terkenal karena kesalehan dan hidup biasa, Beliau adalah seorang tutor untuk putra khalifah (khalifah masa depan Al-Amin dan al-Ma'mun ) dan favorit dari wazir Barmakid.

Keutamaan Ilmu Dari al Qur’an

Diantara perkara mulia yang hendaknya menjadi kesibukan kita adalah menuntut ilmu syar’i yang bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena ilmu yang bersumber dari keduanya adalah cahaya dan pelita bagi pemiliknya, sehingga nampak jelas baginya kegelapan kebatilan dan kesesatan. Orang yang memiliki ilmu akan dapat membedakan antara petunjuk dan kesesatan, kebenaran dan kebatilan, sunnah dan bid’ah. Maka ilmu adalah perkara mulia yang hendaknya menjadi perhatian setiap muslim, perkara yang harus diutamakan. Karena ilmu itu lebih didahulukan daripada perkataan dan perbuatan. Sebagaimana firman Allahta’ala :

“Ketauhilah, sesungguhnya tidak ada Ilah yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah dan mintalah ampun atas dosa-dosamu.”  [Muhammad : 16]

Didalam ayat diatas Allah lebih mendahulukan ilmu daripada perkataan dan perbuatan.

Dalil-Dalil Keutamaan Ilmu Dari al Qur’an

Terdapat banyak dalil, baik dari Kitabullah maupun Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamyang menjelasakan tentang keutamaan, keagungan serta ketinggian ilmu. Diantaranya adalah :

Pertama : Firman Allah ta’ala :

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” [Ali Imraan : 18]

Ayat ini menunjukkan akan keutamaan ilmu, karena Allah ta’ala telah menggandengan persaksian para ulama’ dengan persaksian-Nya dan persaksian para malaikat, bahwa Dia adalah sesembahan yang benar, yang berhak diibadahi, tidak ada Ilah yang benar melainkan Dia.

Kedua : Firman Allah ta’ala :

“Dan katakanlah (wahai Nabi Muhammad) tambahkanlah ilmu kepadaku.” [Thaaha : 114]

Allah ta’ala memerintahkan NabiNya shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta kepadaNya tambahan ilmu. Ini adalah dalil yang sangat jelas akan keutamaan menuntut ilmu, karena tidaklah Allah perintahkan kepada beliau untuk meminta tambahan sesuatu kecuali hanya tambahan ilmu.

Ketiga : Allah ta’ala ketika menjelaskan keutamaan ilmu serta keagungan kemuliaannya berfirman :

“Katakanlah, apakah sama antara orang yang mengetahui dengan orang yang tidak tahu.” [Az Zumar : 9]

Dalam ayat ini Allah ta’ala membedakan antara ahlul ilmi dengan selainnya. Dia menjelasakan bahwa tidaklah sama antara orang yang tahu kebenaran dengan orang yang jahil akan kebenaran.

Keempat : Allah ta’ala menjelaskan tentang kemuliaan ahlul ilmi serta keutamaan mereka dalam firman-Nya :

“Sesungguhnya yang benar-benar takut kepada Allah diantara para hamba-Nya adalah para ulama’.” [Faathir : 28]

Didalam ayat ini Allah ta’ala menerangkan bahwa ulama’ yang haqiqi adalah orang yang takut kepada Allah (ahlul khosyah).

Demikialah keutamaan menuntut ilmu mempunyai peranan penting dalam kehidupan. Dengan menuntut ilmu orang menjadi pandai, ia akan mengetahui terhadap segala sesuatu yang dipelajarinya. Tanpa menuntut ilmu orang tidak akan mengetahui sesuatu apapun.

Di samping belajar dapat untuk menambah ilmu pengetahuan baik teori maupun praktik, belajar juga dinilai sebagai ibadah kepada Allah. Orang yang belajar sungguh-sungguh disertai niat ikhlas ia akan memperoleh pahala yang banyak. Belajar juga dinilai sebagai perbuatan yang dapat mendatangkan ampunan dari Allah SWT. Orang yang belajar dengan niat ikhlas kepada Allah diampuni dosanya.

Demikian pentingnya  belajar–menuntut ilmu ini sehingga dihargai sebagai jihad fisabililah yaitu pahalanya sama dengan orang yang pergi berperang dijalan Allah untuk membela kebenaran agama.

Irwan Prayitno Gubernur Penuh Prestasi

 
Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, SPsi, MSc (lahir di Yogyakarta, Indonesia, 20 Desember 1963) adalah seorang akademisi pendidikan dan politisi Indonesia. Ia memulai jabatan sebagai Gubernur Sumatera Barat pada 15 Agustus 2010. Sebelumnya, ia duduk di Dewan Perwakilan Rakyat tiga periode sejak 1999 dari Partai Keadilan Sejahtera. Irwan dikenal sebagai pendiri Yayasan Pendidikan Adzkia, tetap mengajar dan menunaikan dakwah sepanjang kariernya.

Irwan Prayitno adalah anak pertama, memiliki tiga adik, dari orangtua yang sama-sama dosen Lahir di Yogyakarta pada 20 Desember 1963, ia mewarisi darah Minangkabau dari ayah Djamrul Djamal dan ibu Sudarni Sayuti. Ayahnya datang dari Simabur, Tanah Datar dan ibunya adalah kelahiran Pauh IX — yang secara administratif masuk ke Kecamatan Kuranji, Padang. Mereka sama-sama lulusan PTAIN Yogyakarta dan dosen IAIN Imam Bonjol. Sebelum tinggal di Padang, keluarga ini sempat menetap di Semarang sampai Irwan berusia tiga tahun, dan pindah ke Cirebon saat Irwan memasuki usia sekolah dasar. Irwan muda kelak mendapatkan kepercayaan masyarakat Suku Tanjung sebagai penghulu Nagari Pauah IX dengan menyematkan gelar Datuk Rajo Bandaro Basa pada 13 Februari 2005.
Datang dari keluarga Minangkabau, Irwan menjalani pendidikan menengah di Padang. Ia mengenal tarbiah dan terjun sebagai aktivis dakwah saat berkampus di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia pada 1982. Setelah meninggalkan status mahasiswa pada 1988, ia kembali ke Padang mendirikan Yayasan Pendidikan Adzkia. Sebelum mengambil kuliah di Universitas Putra Malaysia pada 1995, ia mengambil pekerjaan paruh waktu di bagian HRD (Human Resource Development) berbagai perusahan pemerintah dan dosen psikologi industri. Seiring pengukuhan Partai Keadilan pada 20 Juli 1998, Irwan membentuk dan mengetuai perwakilan PK di Malaysia. PK mengantar Irwan duduk di parlemen hasil pemilihan umum 1999; Irwan terus terpilih untuk dua periode berikutnya. Setelah menyelesaikan pendidikan doktor, ia berbagi tugas sebagai guru besar bidang pengembangan SDM dan tetap berdakwah.

Selaku kepala daerah, ia mendapat sejumlah penghargaan dari negara. Empat tahun kepemimpinan Irwan ditandai dengan sedikitnya 137 penghargaan dari pemerintah yang diraih Sumatera Barat. Selama duduk di parlemen, ia mencurahkan pandangannya dalam penyusunan sejumlah RUU, termasuk penggunaan sumber energi alternatif panas bumi. Ia dicatat karena kemampuan melobi dan pernah menolak permintaan untuk menjadi menteri.

Ketika menjadi Gubenur, Irwan meminta siapa pun untuk tidak memaksa dirinya berubah sesuai ketentuan protokoler. "Jangan paksa saya mengubah style hidup saya, karena bagi saya fasilitas jabatan apa pun adalah sunah, kewenangan justru suatu kewajiban bagi saya," katanya. Ketimbang menggunakan anggaran yang tersedia, Irwan mengoptimalkan penggunaan fasilitas yang telah ada. Ia menolak masukan untuk membeli mobil dinas baru dan masih menempati rumah dinas lama. Ketika disodori alasan menutup malu kepada menteri atau pejabat negara lainnya yang datang berkunjung, Irwan lebih memilih menggunakan mobil pribadinya untuk dijadikan mobil pelat merah. Saat rekonstruksi kantor pemerintahan yang rusak akibat gempa bumi 30 September 2009, sempat dianggarkan pembangunan kantor baru untuk gubernur. Namun, Irwan mengalihkan penggunaannya untuk tiga SKPD yang kantornya rusak, memilih berkantor menempati rumah dinas lama di Jalan Sudirman.

Pada 22 Januari 2014, seorang mahasiswa dengan pisau terhunus memasuki Kantor Gubernur Sumatera Barat, mengancam akan membunuh gubernur. Luput dari penjagaan Satpol PP yang bertugas, mahasiswa yang belakangan diketahui lulusan ITB sempat naik ke lantai dua gedung sambil berteriak-teriak sebelum keluar meninggalkan halaman gedung dengan mengendarai mobil. Setelah pemeriksaan oleh kepolisian seminggu berikutnya, pelaku diserahkan kepada keluarga untuk penanganan medis karena terbukti mengidap gangguan jiwa. Terkait kejadian ini, Irwan berdalih, "Pengawalan di kantor gubernur dan di rumah dinas gubernur memang sengaja saya buat minimalis dan minim protokoler." Namun, tujuh anggota Satpol PP yang bertugas pada hari kejadian tetap diberikan sanksi atas kelalain dalam menjalankan tugas.

Dalam melakukan perjalan ke luar provinsi, Irwan tak pernah memilih maskapai penerbangan. Ia selalu memilih dan merasa nyaman duduk di kelas ekonomi. Penyair Taufiq Ismail, yang pernah mendapati Irwan satu pesawat di kelas ekonomi, menilainya sebagai hal istimewa dan sebuah keteladanan. Terkait penampilannya yang sederhana, tanpa atribut dan minim protokoler, Irwan mengatakan ia tak ingin ada pembatas antara dirinya dan masyarakat.

Yongki Salmeno yang dekat dengan Irwan Prayitno, menuliskan pengalamannya bersama Irwan. Ia mendapati karakter Irwan yang ingin serba cepat dan tepat waktu. Setiap melakukan kunjungan ke daerah, rombongan gubernur nyaris melaju dengan kecepatan tinggi. Yongki menemukan sejumlah SKPD berusaha mengelak ikut iring-iringan kendaraan gubernur karena tak siap nyali. Irwan berprinsip, lebih baik ia datang duluan daripada terlambat. Dalam kota, ia menolak menggunakan mobil pengawalan, kecuali dalam keadaan mendesak. "Seringkali pemilik acara masih menunggu-nunggu kedatangan gubernur dengan menyimak raungan sirene mobil pengawalan. Ternyata sirine itu tak pernah terdengar, gubernur sudah datang tepat waktu tanpa pengawalan dan malah sudah duduk bersama mereka," tulis Yongki. Atribut gubernur yang biasa dipasang di dada kiri oleh gubernur atau pejabat pada umumnya nyaris tak pernah dipakainya
Irwan tetap menunaikan dakwah selama menjabat sebagai gubernur. Dua kali sebulan setiap Jumat pagi, ia mengisi wirid mingguan yang diikuti jajaran pegawai Pemprov Sumatera Barat. Kegiatan wirid dipusatkan di Masjid Raya Sumatera Barat sejak awal tahun 2012, meskipun saat itu penggunaan masijd belum diresmikan. Selama Juni dan bulan Ramahdhan 2014, ia mengisi tausiah dalam kunjungan ke instansi-instansi pemerintah.

Irwan memanfaatkan sisa waktunya untuk keluarga dan olahraga. Irwan adalah penyuka olahraga badminton, karate, dan trabas. Waktu senggangnya kadang ia manfaatkan untuk bermain musik. Ia mengaku bisa bernyanyi sejak tahun 2012. "Karena sebagai gubernur sering ditodong untuk menyanyi, akhirnya saya belajar menyanyi." Pada Ramadhan 2013, ia menciptakan lagu berjudul "Kau Istriku" dan mengunggahnya melalui akun resmi di YouTube. "Saya melihat di Gubernuran banyak alat musik peninggalan gubernur sebelumnya, akhirnya saya manfaatkan untuk coba latihan. Padahal, sebelumnya saya belum pernah belajar not balok, tangga nada dan sebagainya," katanya mengungkapkan awal ketertarikannya bermain musik. Irwan telah mendaftarkan dua lagu ciptaanya, satu lagi berjudul "Kepada-Mu", ke Kanwil Kementrian Hukum dan HAM Sumatera Barat.

Sebagai Gubernur, Irwan tidak terlepas dari kontroversi salah satunya Pada awal November 2010, Irwan selaku Gubernur Sumatera Barat memenuhi undangan KBRI di Berlin untuk tampil sebagai pembicara memaparkan potensi investasi Indonesia dalam forum peringatan hubungan bilateral kedua negara. Pada saat yang sama, masa tanggap darurat tsunami Mentawai masih berlangsung. Tsunami menerjang Kepulauan Mentawai menyusul gempa bumi yang berpusat di lepas pantai Sumatera Barat pada 25 Oktober 2010. Media nasional segera mengangkat opini terkait keberangkatan Irwan. Situs berita Kompas menurunkan judul "Warganya Kelaparan, Gubernur ke Jerman". Tempo mengutip pendapat pengamat politik Burhanuddin Muhtadi yang mengatakan Gubernur Sumatera Barat sudah mati rasa. Anggota DPR Budiman Sudjatmiko mengomentari, tidak pas seorang kepala daerah meninggalkan daerahnya yang sedang dilanda bencana.

Sebelum keberangkatannya, Irwan bolak-balik ke Mentawai memimpin penanggulangan bencana dan sempat bermalam tiga hari di pengungsian. Dalam lawatan satu setengah hari 4–5 November, Irwan menyempatkan menandatangani kesepakatan kerja sama dalam bidang investasi, khususnya di sektor pariwisata dan energi terbarukan dengan Pemerintah Bavaria. Irwan kembali ke Mentawai hari yang sama setelah mendarat di Padang. Koran Tempo menurunkan berita "Setelah Dikecam, Irwan Prayitno ke Mentawai". Anggota DPR lainnya Nudirman Munir menilai pemberitaan atas Irwan berlebihan. "Pak Gubernur tiga malam di Mentawai tak disebut-sebut." Menanggapi kritik atas dirinya, Irwan meminta maaf, mengatakan bahwa rencana lawatannya ke Jerman sudah dipersiapkan jauh sebelum tsunami Mentawai.
Karya yang telah dihasilkan sampai tahun 2013, Irwan telah merampungkan 34 judul buku dan sedikitnya 25 riset. Pada pengujung tahun, ia menerbitkan buku berjudul Inspirasi Untuk Negeri. 116 lebih artikelnya dipublikasikan di berbagai media massa. Memiiki rekam jejak sebagai aktivis dakwah dan latar pendidikan psikologi, karya-karyanya meliputi tema permasalahan anak dan keluarga, manajemen SDM, politik, dan dakwah.
  • Inspirasi Untuk Negeri (2013)
  • Pemikiran Menuju Masyarakat Madani (2005)
  • Pemuda Islam Generasi Penerus (2003)
  • Wanita Islam Perubah Bangsa (2003)
  • Kepribadian Muslim (2003)
  • Mengkritisi Kebijakan Pemerintah (2003)
  • Dai di Tengah Kegalauan Politik (2003)
  • Dilema Kebijakan Energi (2003)
  • Ajaklah Anak Bicara (2003)
  • Ketika Anak Marah (2002)
  • 24 Jam Bersama Anak (2002)
  • Kepribadian Dai (2002)
  • Hizbus Syaithan (2002)
  • Ma'rifatullaah (2002)
Jika saja ada banyak pejabat dan pemimpin di Indonesia bekerja, berfikir dan bertindak seperti Irwan Prayitno, mimpi Indonesia menjadi negara yang makmur, adil dan bermartabat dalam ridho Tuhan pasti segera terwujud. Kami berdoa semoga Allah selalu mengiringi langkah dan cita-cita Irwan Prayitno untuk berbuat lebih baik dan lebih baik lagi untuk negeri dan bangsa ini. Kita tentu juga berdoa, disaat negara seperti ini, semoga lebih banyak lagi muncul pemimpin-pemimpin seperi Irwan Prayitno di negeri ini. Amin

Bid'ah Dholalah


Dari Ummul Mukminin Ummu Abdullah Aisyah berkata bahwa Rasulullah bersabda, “siapa saja yang mengada-adakan perkara baru dalam urusan kami, yang taka da pedomannya, maka ia tertolak.” (HR. Bukhari no 2697 dan Muslim no 1718). Dalam periwayatan Muslim dengan redaksi, “siapa yang melakukan perbuatan dengan tanpa ada pedoman dari kami, ia tertolak.”

Hadits ini adalah dasar untuk menolak segala bid’ah atau perkara baru dalam Islam. Imam Nawawi berkata, “Hadits ini selayaknya dihapal dan dipergunakan untuk mematahkan segala kemunkaraan, serta layaknya disosialisasi untuk dijadikan argumentasi.”

Para ulama menegaskan bahwa amal dan ibadah tidak diterima, kecuali memenuhi dua syarat: pertama ikhlas dan kedua mengikuti Rasulullah shalullah alayhi wasallam.

Hal ini berarti pengharaman dalam mengadakan perkara baru pada agama Allah, meski pun niatnya baik.
Bahaya bid’ah dalam agama akan menggiring konsekuensi bahwa syariat dianggap belum sempurna. Ibnu Katsir menyatakan bahwa Islam adalah nikmat teragung atas umat ini, karena Allah subhana wa ta’ala telah menyempurnakan agama Islam, sehingga agama ini tidak lagi memerlukan agama selainnya.

Islam telah sempurna sebagaimana Allah berfirman pada al-Qur’an surat al-Maidah ayat 3:
“…. Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku ridhoi Islam itu jadi agama bagimu….”

Rasulullah shalullah alayhi wasallam bersabda, “tidak tersisa sesuatu yang mendekatkan kepada surga dan menjauhkan dari neraka, selain telah aku jelaskan kepada kalian.” (HR. Thabrani)

Kata Abu Dzar: “Rasulullah meninggalkan kami, dan tidak ada seekor burung pun yang menggerakkan kedua sayapnya di udara, selain telah beliau sebutkan ilmunya kepada kami”

Ibnu Majisyun berkata bahwa aku pernah mendengar Imam Malik berujar, “siapa yang mengadakan perkara baru dalam Islam dengan menganggapnya baik, berarti ia telah beranggapan bahwa nabi Muhammad mengkhianati risalah yang dibawanya, sebab Allah berfirman, ‘pada hari ini telah Aku sempurnakan agama kalian’, maka segala hal yang ketika ayat itu diturunkan bukan merupakan agama, maka hari ini juga bukan bagian dari agama.”

Terdapat banyak dalil yang isinya mengajak untuk mewaspadai dari segala bid’ah dan bahwasanya ia sesat sebagaimana hadits berikut;
tolong jauhilah perkara baru, sebab setiap bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.” (HR. Abu Dawud)

Bid’ah pun lebih disukai oleh iblis daripada kemaksiatan.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa, “pelaku bid’ah lebih disukai Iblis daripada pelaku kemaksiatan menurut sunnah dan ijmak”
 
Intinya, kita memiliki kewajiban dalam mengetahui hal perkara bid’ah dengan tujuan untuk dijauhi dan diwaspadai.

Nasehat Luqman

Luqman merupakan seorang yang beriman kepada Allah. Bahkan namanya diabadikan dalam al-Qur’an surat ke-31. Dalam al-Qur’an menjelaskan bahwa Luqman mempunyai seorang anak, dan ia menasehati anaknya. Apa sajakah nasihat Luqman untuk anaknya. Berikut empat nasehat Luqman kepada anaknya, yakni;

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang makruf dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. Luqman: 17)

1.      Dirikanlah shalat
Sesungguhnya shalat merupakan tiang agama. Dan wajib bagi setiap orang yang mengaku beragama Islam.
 “…sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman” (TQS. An-Nisa: 103)
Siapa yang mendirikan shalat berarti ia menegakan agama Islam. Shalat merupakan tanda/ bukti bahwa kita tidak mempersekutukan Allah Ta’ala.
“batas antara seseorang dan kemusyrikan adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim)
Sungguh ibadah shalat sangat besar keutamaannya dari ibadah-ibadah lainnya, semakin besarnya, shalat wajib tidak bisa diwakilkan dan tidak bisa pula digantikan.

2.      Menyuruh kepada yang makruf
Orang yang menyuruh kepada yang makruf maka pahalanya sama seperti orang yang melakukannya. (HR. Bukhari)
“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya.” (TQS. Al-An’am: 160)
Maka dari itu, bersemangatlah untuk ber-amar makruf dalam menaati aturan Allah (syariat Islam). Pahala berlimpah, dijamin Jannah, dan Ridho Allah pun didapat.

3.      Mencegah dari yang munkar
Dari Abu Said Al-Khudzri, Rasulullah bersabda, “Siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah ia ubah dengan tangannya, dan jika tidak mampu, hendaklah dengan lisannya, dan jika tidak mampu, dengan hatinya, maka itulah iman yang paling lemah.” (HR. Muslim)
Sungguh apabila aturan Allah dilanggar dan kita tidak berusaha mencegahnya, maka Allah menimpakan kemurkaan kepada negeri tersebut.
Maka dari itu, janganlah takut kepada orang-orang yang berbuat zhalim. Sepatutnya kita hanya takut kepada murka Allah saja.

4.      Bersabar atas setiap musibah
Allah berfirman pada al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 153;
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Hadits qudsi; “jika Aku menguji hamba-Ku dengan dua hal yang ia sukai, kemudian ia bersabar. Maka baginya surga” (HR Bukhari)

Kediaman Rasulullah



Mari kita layangkan pandangan sejenak ke sudut-sudut rumah Rasulullah shalullah alayhi wasallam. Dan marilah kita mengambil contoh dan teladan dari rumah yang mulia tersebut. Rumah dengan ketawadhuan sebagai asasnya dan keimanan sebagai modalnya.

Dapatkah kita melihat dinding rumah Rasulullah shalullah alayhi wasallam? Dindingnya bersih dari gambar-gambar/ foto-foto  yang banyak dipajang di rumah-rumah kebanyakan orang pada hari ini, padahal Rasulullah shalullah alayhi wasallam telah bersabda,

malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapatanjing dan gambar-gambar.” (hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari)

Makna Islam



Islam adalah agama (diin) yang dibawa oleh seluruh nabi dan rasul sejak nabi Adam alayhi salam sampai nabi Muhammad shalullah alayhi wasallam sebagai penutup para seluruh risalah.
Makna Islam adalah menyerahkan diri kepada Allah Subhana Wa Ta’ala dengan menerima segala perintah, larangan, dan habar-Nya yang terdapat dalam wahyu.


Katakanlah: “sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)."
(al-Qur’an surat Al-An’am ayat 162-163)

Kewajiban Shaum

Shaum (bahasa arab) yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maka artinya adalah puasa. Shaum (puasa) dari segi bahasa bermakna imsak (menahan). Dan secara syar’I shaum bermakna menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan, mulai dari terbit fajar subuh hingga terbenamnya matahari yang disertai dengan niat.

Segenap umat Islam telah ijma’ bahwa puasa di bulan Ramadhan itu adalah fardhu (wajib). Sebagaimana pada al-Qur’an menjelaskan bahwa,

“wahai orang-orang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS. Al-Baqarah: 183)

Serta terdapat pada hadits Rasulullah yang bersabda;
“Islam dibangun atas lima perkara yaitu syahadat ‘la ilaha ilallah wa muhammadur rasulullah’, mendirikan shalat, membayar zakat, haji ke baitullah, dan puasa Ramadhan” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kewajiban berpuasa ini merupakan kewajiban bagi setiap individu, sama halnya dengan shalat. Karena puasa di Bulan Ramadhan pun termasuk kepada rukun-rukun Islam.
Barangsiapa yang tidak berpuasa sekalipun satu hari di siang bulan Ramadhan tanpa adanya udzur (alasan yang dibenarkan secara syar’i), maka ia telah melakukan dosa besar. Rasulullah shalullah alayhi wasallam bersabda tentang mimpi yang pernah beliau saksikan;

“… sampai ketika aku berada di tengah gunung, seketika terdengar suara keras. Maka aku bertanya, ‘suara apa ini?’. Mereka (para malaikat) menjawab, ‘ini adalah teriakan penghunineraka’. Kemudian dia (malaikat Jibril) membawaku pergi, seketika aku berada di hadapan suatu kaum yang digantung dengan kaki di atas dengan sudut mulut yang terkoyak, dari sudut mulut mereka bercucuran darah. Maka aku bertanya, ‘siapamereka?’ Jibril menjawab, ‘mereka adalah orang-orang yang berbuka puasa sebelum sampai waktunya’.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)

Bahkan Al-Hafizh adz-Dzahabi berkata, “sudah menjadi ketetapan bagi kaum muslimin, bahwa barangsiapa yang meninggalkan puasa tanpa udzur (syar’i), maka ia lebih buruk daripada pezina dan pecandu khamar, bahkan mereka meragukan keislamannya dan menganggapnya zindiq dan menyimpang dari agama Islam.”

Ternyata dan oh ternyata, puasa di bulan Ramadhan merupakan suatu kewajiban yang menjadi salah satu penyangga bagi Islam. Maka janganlah mencari-cari alasan agar tidak berpuasa. Sesungguhnya Allah memberikan balasan kepada orang yang berpuasa dengan pintu khusus untuk memasuki surga-Nya dan akan menghukum mereka yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan.