Barakamon adalah salah satu anime yang paling banyak diperbincangkan season lalu. Tidak hanya karena menarik, tapi juga sangat mudah dieksploitasi menjadi meme, seiyuu yang sebaya dengan karakternya, dan juga karena lebih dari sekedar menghibur!
Menceritakan kehidupan Handa Seishuu, seorang kaligrafer yang karena
suatu hal, terlempar ke sebuah pulau terpencil yang hanya punya satu
telpon untuk satu desa sendirian. Disana ia berusaha mengasah kembali
kemampuan kaligrafinya ditemani dengan teman-teman barunya di pulau
tersebut. Salah satunya adalah Naru, bocah kampung setempat.
The Good: Anime yang sungguh Barokah!
Barakamon unggul jauh diatas anime lain yang tayang pada musim yang
sama dari sisi konten cerita. Komedinya top, dramanya dapat, pelajaran
hidup pun juga disajikan oleh anime ini dengan pembawaan yang sama
sekali tidak kaku, bahkan kadang membuat kita terharu dan kembali
bercermin, hanya untuk kemudian kembali dikocok perutnya di episode
berikutnya.
Sepanjang perjalanan Handa sebanyak 12 episode kita diajak mengarungi
karakter seorang Handa Seishuu, yang bisa digeneralisasikan sebagai
seorang remaja yang mencari jati diri selagi berusaha bertahan untuk
melakukan apa yang disukainya, atau seorang dewasa yang berada ditengah
dilema kehidupan. Banyak orang dapat mengambil banyak inspirasi tentang
menjalani kehidupan lewat anime yang satu ini.
The Good: “Mandom”
Anime ini memang hanya menyorot Handa sebagai karakter utama, tapi
memang itulah kekuatan anime ini. Ono Daisuke yang menjadi Handa juga
tampaknya sekarang diarahkan menjadi “pengasuh anak” di anime yang
sedang tayang, Gugure no Kokkuri-san. Tapi untuk urusan komedi, tidak
hanya Handa yang jadi sorotan.
Disinilah karakter lain yang notabene tidak bisa kebagian porsi drama
bersinar. Naru dengan Mandom dan kepolosan bocah kampung ditemani oleh
teman-temannya yang tidak kalah hebohnya berhasil mewarnai anime ini
dengan atmosfir yang lebih cerah dan jenaka.
Menonton anime ini dari awal hingga habis terasa sangat memuaskan.
Apalagi melihat di akhir acara saat Handa akhirnya tumbuh dan menjadi
semakin matang. Kita yang menontonnya seakan juga dapat merasakan sebuah
“pencapaian”, seakan kita juga tumbuh menjadi dewasa bersama Handa.
Skeptis dengan premisnya dan ilfil dengan seiyuu yang “sungguhan”
anak kecil seperti saya pada awalnya? Jangan. Segeralah nonton Barakamon
jika belum nonton hingga habis. Barakamon adalah anime yang bisa
mengocok perut sekaligus memberi asupan gizi pada batin dan mencerahkan
diri secara rohaniyah. Sungguh seri yang barokah!
Sumber: jurnalotaku.com
0komentar:
Posting Komentar