Setelah Allah Ta’ala Mengajarkkan nama-nama kepada
Adam. Tibalah saatnya manusia menjadi khalifah di muka bumi. Dan Allah Dzujalaali wal Ikram Mengingatkan kepada
Adam bahwa manusia tinggal di bumi hanya sementara saja. Sebagaimana Allah Ta’ala Berfirman dalam Al-Quran Surat Al-‘Araf ayat 24;
Allah berfirman:
"Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian
yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari
kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan."
Dan Allah Ta’ala mengingatkan bahwa waspadalah
terhadap tipu daya syaitan. Sampaikan dan ajarkanlah ilmu dan pengetahuannya
kepada anak dan cucunya, serta hendaknya mereka berpegang teguh kepada Petunjuk
dan Ayat-Ayat Allah dan tetap menyembah Allah Ahad, Tuhan Semesta Alam. Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 38;
Kami berfirman:
"Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku
kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada
kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati."
Maka,
diturunkanlah Nabi Adam Alayhi Sallam dan
Hawa ke bumi. Menurut hadist-hadist, Nabi Adam Alayhi Sallam diturunkan di Safa ( Sri Lanka ) tepatnya di puncak
bukit Sri Pada dan Hawa diturunkan di Marwa. Kemudian setelah 40 hari terpisah,
mereka dipertemukan kembali di Jabal Rahmah.
Nabi Adam Alayhi Sallam dan Hawa berada pada
kehidupan di bumi sangat berbeda jauh dengan cara hidup di kehidupan surga. Dahulu
ketika berada di surga, mereka disediakan dengan kepuasan yang sangat beragam
dan tak terbatas. Tetapi setelah diturunkan ke bumi, mereka harus berusaha
untuk mencukupi keperluan kehidupan mereka serta memenuhi tanggung jawabnya
sebagai khalifah di bumi.
Nabi Adam Alayhi Sallam telah diberikan pengetahuan
tentang cara hidup. Dan ia mengajarkannya kepada anak dan cucunya tentang cara
kehidupan yang baik dan benar seperti mencangkul, membajak, bercocok tanam,
pengembala, berternak, dan segala macamnya.
Diperkirakan
Nabi Adam Alayhi Salam hidup pada
5872-4942 Sebelum Masehi dan selama hidup, Hawa melahirkan 21 kali dan setiap
kali ia melahirkan anak kembar dan sepasang, yaitu seorang laki-laki dan
perempuan. Kecuali pada kelahiran yang terakhir kalinya. Jadi, jumlah anak
mereka ialah 41 orang.
Keturunan
pertama dan kelahiran pertama dari Nabi Adam Alaihi Salam dan Hawa ialah pasangan kembar Qabil dan saudara
perempuannya Iqlima. Kemudian kelahiran keduanya ialah pasangan yang bernama
Habil dan saudara permpuannya bernama Labuda. Ada pun anak terakhir atau anak
bungsu yang tidak terlahir berpasangan dan tidak pula terlahir kembar. Ia
seorang laki-laki yang bernama Syith. Dia lah yang akan menjadi Nabi dan
mewarisi keturunan Nabi-Nabi dari dirinya.
Nabi Adam Alaihi Salam mengajarkan kepada anak dan
cucunya tentang usaha yang dilakukan untuk mencukupi keperluan hidup selama di
bumi. Dan setiap anak memiliki pekerjaan dan melakukan suatu kegiatan yang
berbeda-beda seperti, Qabil yang menjadi petani dan bercocok tanam, sedangkan
Habil menjadi peternak dan mengembalakan ternaknya. Dan begitu juga dengan anak
dan cucu lainnya yang memiliki pekerjaan dan kegiatan yang berbeda-beda.
Setelah begitu
lama Nabi Adam Alaihi Salam berada di
bumi, maka tibalah ketetapan baginya. Ketetapan itu ialah kematian dan kembalinya
Beliau kepada Allah Subhana wa Ta’ala.
Kematian Nabi
Adam Alaihi Salam dan Hawa pun telah
terjadi.
Mereka meninggal
di bumi sebagaimana telah dijelaskan kepada mereka yang terdapat di dalam
Al-Quran Surat Al-‘Araf ayat 25.
Allah berfirman: "Di
bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu
akan dibangkitkan.
Mereka pun
dikuburkan sesuai dengan tempat ketika mereka pertama kali diturunkan di bumi.
Nabi Adam Alaihi Salam dikuburkan di
Sri Lanka dan Hawa dikuburkan di Marwah.
Sebagaimana
menurut riwayat yang masyur dari Ibnu Abbas dikeluarkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu
Abi Hatim, Al-Hakim, Ibnu Saad dan Ibnu A’sakir bahwa Nabi Adam Alaihi Salam mula-mula diturunkan di tanah Hindustan dan Ibu
Hawa di Jedah. Keduanya bertemu di Mazdalifah. Sesudah tua usianya, ia
meninggal di tanah Hindustan dan dikuburkan di sana. Sesudah satu tahun maka
wafatlah Ibu Hawa di Jeddah dan dikuburkan di sana pula.
Allah Subhana wa Ta’ala
telah mengajarkan segala hal tentang kehidupan. Maka selayaknya kita sebagai
orang beriman tetap berpegang teguh kepada Petunjuk dan Ayat-Ayat Allah dan
yakinlah bahwa manusia pertama telah diberikan pengetahuan. Sungguh Allah Maha
pemberi petunjuk, manusia sepatutnya mensyukuri segala Nikmat yang Allah
berikan.
0komentar:
Posting Komentar