Ketika Allah Subhana wa Ta’ala Menciptakan surga dan neraka, bumi dan langit.
Kemudian Allah berkehendak dalam Menciptakan manusia sebagai khalifah. Namun
malaikat beranggapan bahwa makhluk yang akan menjadi khalifah hanya akan berbuat
kerusakan dan saling membunuh, sedangkan malaikat senantiasa bertasbih dengan
memuji dan mensucikan Allah. Kemudian Allah berfirman pada Al-Quran Surat
Al-Baqarah ayat 30;
Ingatlah ketika Tuhan mu berfirman kepada
para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui."
Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu yang nyata dan yang ghaib. Allah Mengetahui mashalat yang lebih kuat
dengan diciptakannya manusia sebagai khalifah. Karena akan ada di antara
manusia yang menjadi nabi dan rasul, orang beriman, orang berilmu dan
orang-orang yang beramal. Maka Allah Menciptakan manusia
pertama yakni Adam sebagai khalifah dan menjadikan manusia yang diserahi untuk
mengatur keselamatan dan ketentraman bumi.
Setelah Adam hidup dan dapat
bergerak, maka Allah Dzuljalaali wal
Ikram Mengajarkan dan Memberitahukan kepadanya nama-nama segala sesuatu
untuk diajarkan kepada anak dan cucunya ketika di bumi dan menghilangkan
pandangan miring dari malaikat. Menurut Ibnu Abbas yaitu,
nama-nama yang dikenal manusia seperti, manusia, hewan, tumbuhan, tanah, laut,
langit, gunung dan lain sebagainya seperti nama-nama umat dan lainnya. Menurut
Mujahid, nama setiap binatang, setiap burung dan segala sesuatu.
Kemudian Allah Subhana wa Ta’ala Memerintahkan kepada
malaikat untuk menunjukan nama-nama segala sesuatu yang telah diajarkan kepada
Adam.
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman:
"Sebutkanlah kepada-KU nama benda-benda itu jika kamu mamang benar
orang-orang yang benar!" (QS. Al-Baqarah: 31)
Tetapi malaikat tidak ada yang
dapat mengetahuinya dan mengakui ketidaksanggupan mereka dengan mengatakan
bahwa mereka tidak mengetahui sesuatupun kecuali apa yang diajarkan oleh Allah.
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau,
tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada
kami; sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS.
Al-Baqarah: 32)
Maka Allah Subhana wa Ta’ala Memerintahkan kepada Adam untuk memberitahukan
kepada malaikat nama-nama yang tidak diketahui oleh malaikat. Mulailah Adam
menyebutkan nama-nama yang diperlihatkan kepadanya dan yang tidak diketahui
oleh malaikat. Setelah Adam memberitahukan nama-nama tersebut, lalu Allah Subhana wa Ta’ala berfirman kepada
malaikat bahwa hanya Allah yang Maha Mengetahui rahasia langit dan bumi dan
Maha Mengetahui yang nyata maupun yang tersembunyi dan sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui
segala sesuatu.
Allah berfirman: "Hai Adam,
beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah
diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman:
"Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui
rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu
sembunyikan?" (QS. Al-Baqarah: 33)
Ayat tersebut menunjukan bahwa
manusia lebih utama daripada malaikat. Manusia disertai akal dan indra yang
sempurna, lebih dibandingkan dari makhluk lainnya. Keutamaan tersebut
menyatakan bahwa manusia dapat berpikir secara logis dan dapat merasakan secara
hati nurani.
Allah Maha Mengetahui
apa yang nyata dan apa yang tersembunyi. Maka meskipun kita sebagai manusia
telah dinyatakan sbagai khalifah, namun sesungguhnya semua itu adalah Rahmat,
Berkah, dan Anugrah yang diberikan oleh Allah Subhana wa Ta’ala kepada manusia. Maka selayaknya kita sebagai
manusia tidak bersifat sombong dan
merendahkan diri, serta senantiasa bersyukur.
0komentar:
Posting Komentar