Sungguh Allah Ta’ala menciptakan manusia dengan tujuan
menjadi khalifah dan Adam merupakan manusia pertama yang diciptakan berada di
surga. Ketika berjalan-jalan, ia melihat ke sekelilingnya bahwa semua makhluk
berpasangan tetapi tidak dengan dirinya. Ia pun merasa kelelahan hingga
tertidur. Dan ketika terbangun, ternyata Adam melihat seorang wanita duduk di
hadapannya.
Allah Dzuljalaali wal Ikram Menciptakan Hawa untuk mendampingi dan
menjadi teman hidup Adam. Untuk menghilangkan rasa kesepian dan melengkapi
fitrahnya untuk menghasilkan keturunan.
Dalam Hadist Rasulullaah yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abi Urairah, Rasulullah bersabda; “Berpesanlah kepada orang-orang perempuan
dengan baik, karena ia dijadikan dari tulang rusuk Adam”.
Allah Subhana wa Ta’ala Memerintahkan Adam dan Hawa untuk tinggal di
surga untuk sementara waktu dan memakan buah-buahan yang telah disediakan serta
menjauhi sebuah pohon sebagai ujian bagi mereka. Allah Subhana wa Ta’ala berfirman dalam Al-Quran Surat Al-‘Araf ayat 19;
(Allah berfirman): "Hai Adam bertempat
tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua di mana saja
yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah
kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim."
Dan Allah Dzuljalaali wal Ikram memperingatkan Adam dan Hawa agar tidak
tergoda oleh iblis serta mengingatkan permusuhan yang terjadi antara iblis
kepada keduanya hingga keturunannya. Allah
Ta’ala Berfirman dalam Al-Quran Surat Thaaha ayat 117.
Maka Kami berkata: "Hai Adam,
sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka
sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang
menyebabkan kamu menjadi celaka.”
Kemudian syaitan mendatangi Adam
dan Hawa dengan tipu dayanya. Syaitan berkata ia adalah teman mereka yang ingin
memberi nasehat dan petunjuk untuk kebaikan dan kebahagiaan mereka. Dengan
memakan buah yang berada pada pohon terlarang itu.
Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat
kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu
pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?" (QS. Thaaha: 120)
Segala cara dan kata-kata halus
lembut digunakan oleh iblis untuk membujuk dan membuat Adam dan Hawa tergoda.
Bujukan itu terus-menerus diberikan kepada Adam dan Hawa sehingga akhirnya
mereka terpengaruh dan terbujuk oleh rayuan iblis dan memakan buah dari pohon
yang dilarang tersebut. Maka mereka melanggar ketentuan Allah Subhana wa Ta’ala dan mereka menjadi
durhaka.
Maka keduanya memakan dari buah pohon itu,
lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya
dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan
sesatlah ia. (QS. Thaha: 121)
Ketika itu Adam dan Hawa sangat
menyesal dan mereka segera bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah Subhana wa Ta’ala. Seperti yang tertulis
dalam Al-Quran Surat Al-‘Araf ayat 23.
Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami
telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan
memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang
merugi.”
Kemudian Allah Ta’ala Menerima taubat mereka.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Kemudian Tuhan nya memilihnya maka DIA
menerima taubatnya dan memberinya petunjuk. (QS. Thaha: 122)
Sesungguhnya Allah Dzuljalaali wal Ikram Membiarkan Iblis
menggoda Adam karena hal ini merupakan pelajaran bagi Adam untuk tidak
terpengaruh oleh iblis dan Memperlihatkan bahwa iblis adalah benar-benar musuh
yang nyata, serta melawan hawa nafsu dan mengajarkan tentang cara bertaubat.
Hal ini dilakukan untuk menjadi bekal ketika manusia menjadi khalifah ketika
berada di bumi.
0komentar:
Posting Komentar